Rabu, 09 November 2011

kota khatulistiwa part 2

tak terasa 5 hari sudah berada di Pontianak, banyak pengalaman yang saya alami di sini. mulai dari merasakan teriknya matahari di garis khatulistiwa, bahkan merasakan dinginnya kota ini karena hujan dan petir. pada hari terakhir berada di sini, rombongan kami mengunjungi SMK N 6 Pontianak. Awalnya, kegiatan sosialisasi SEA CYBERCLASS ini di adakan di SMKN 6 Pontianak. tetapi sehari sebelum kami tiba di sana, ternyata antena intranet yang ada di sana roboh terkena hujan angin. sehingga kegiatan akhirnya di pindahkan di SMK N 3 Pontianak.
 gerbang SMKN 6 Pontianak

SMKN 6 Pontianak lebih dikenal dengan SMK kesenian. karena jurusan yang ada di sana memang berisi tentang kesenian. meliputi kesenian keramik, tata busana, kesenian, bahkan multimedia. tetapi ada cerita unik, ternyata SMKN 6 ini adalah salah satu kiblat dunia IT di Kalimantan Barat. karena tenaga pengajar di sini adalah para pengembang IT yang komit. saya salut dengan beliau-beliau, karena dedikasi beliau yang tinggi terhadap dunia pendidikan. tak pernah terbayangkan sebelumnya bakal bertemu orang-orang hebat yang dengan ikhlas mengabdi untuk memajukan pendidikan bangsa. padahal secara materi beliau kurang mendapat apresiasi. saya banyak mendengarkan pengalaman-pengalaman beliau mulai dari betapa senangnya beliau ketika pada saat pemerintah pertama kali dan terakhir kali memberikan bantuan berupa CPU untuk lab komputer di sekolah tersebut. terdengar sangat miris sebenarnya. di saat saya di sini bisa merasakan menggunakan komputer dengan prosessor yang canggih, tetapi mereka cukup puas menggunakan komputer dengan spesifikasi yang ketinggalan jaman. dan hanya bisa digunakan untuk belajar mengetik. sungguh pada saat itu saya merasa bersyukur bisa mendapatkan lebih dari mereka. tetapi yang lebih hebat lagi, komputer tersebut msih bisa digunakan meskipun telah berumur belasan tahun. lab komputer yang digunakan untuk jurusan multimedia juga bisa dikatakan sangat tidak layak. sehingga bagi sebagian dari murid membawa laptop sendiri-sendiri untuk praktek. keadaan yang seperti ini berbeda 180 derajat dari yang ada di kota besar. ternyata fasilitas yang serba minim ini bisa menghambat perkembangan kreativitas anak bangsa. beruntunglah mereka mempunyai guru yang komit sehingga meskipun dalam keadaan serba terbatas, tidak menghalangi niat belajar mereka. semoga mereka bisa menjadi para penerus bangsa di kemudian hari. Amin
antena yang roboh akibat puting beliung

lab komputer

Kunjungan ke Lab Kria Logam

Peralatan Kria Logam

perkakas lab kria logam

 Lab multimedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar